Laporan wartawan TribunJakarta.com, Muhammad Rizki Hidayat
TRIBUNJAKARTA.COM, TANAH ABANG - Dia membawa dua keranjang berisi nasi, sayuran, buah pisang, emping, dan sebagainya.
Wanita yang membawa dua keranjang tersebut bernama Mustipah.
Wanita kelahiran Pekalongan, Jawa Tengah ini sedang menjajakan dagangannya.
"Nasi pecel, nasi pecel," teriak Mustipah, di area Tempat Pemakaman Umum (TPU) Karet Tengsin, antara Blok A I dan Blok A II, Jakarta Pusat, Jumat (3/5/2019).
Menurut Mustipah, dirinya sudah tiga hari berkeliling di area TPU tersebut lantaran ramai penziarah.
"Ini karena menjelang puasa saja saya dagang di sini. Alhamdulillah banyak yang beli," ujar Mustipah yang mengenakan kerudung berwarna oranye.
"Laris manis," sambungnya sambil tersenyum.
Selama tiga hari tersebut, lanjutnya, nasi pecel menjadi menu andalan yang selalu dipesan oleh pembeli.
"Saya umumnya jualan nasi pecel sayuran. Ini yang ditanyakan terus sama pembeli," jelas Mustipah.
Biasanya, kata Mustipah, dirinya berdagang di kawasan Pejompongan, Bendungan Hilir, Jakarta Pusat.
"Tapi yang selalu laris manis ya di sini. Yang pada ziarah ke sini pada sarapan nasi pecel sama saya," imbuh Mustipah.
"Alhamdulillah habis terus kalau nasi pecel," lanjutnya.
Untuk satu porsi nasi pecel yang dijual Mustipah, seharga Rp 8 ribu.
"Delapan ribu sudah pakai sayuran, bumbu kacang sama gorengan," kata Mustipah.
"Kalau pakai ayam, tambah sepuluh ribu saja," sambungnya, sembari menunjukkan kesepuluh jemari.
Dalam sehari, Mustipah mengaku berhasil mengantongi minimal sekitar Rp 150 ribu.
"Alhamdulillah seratus lima puluh ribu bisa dapat. Bersyukur saya jelang ramadan ramai yang beli dagangan saya," ucap Mustipah sembari mengelus dada.
Dia pun berharap, selama bulan ramadan nanti dirinya bisa mendapat pembeli nasi pecel yang lebih banyak.
"Semoga bulan puasa nanti banyak berkah ya, amin," pungkasnya.
TRIBUNJAKARTA.COM, TANAH ABANG - Dia membawa dua keranjang berisi nasi, sayuran, buah pisang, emping, dan sebagainya.
Wanita yang membawa dua keranjang tersebut bernama Mustipah.
Wanita kelahiran Pekalongan, Jawa Tengah ini sedang menjajakan dagangannya.
"Nasi pecel, nasi pecel," teriak Mustipah, di area Tempat Pemakaman Umum (TPU) Karet Tengsin, antara Blok A I dan Blok A II, Jakarta Pusat, Jumat (3/5/2019).
Menurut Mustipah, dirinya sudah tiga hari berkeliling di area TPU tersebut lantaran ramai penziarah.
"Ini karena menjelang puasa saja saya dagang di sini. Alhamdulillah banyak yang beli," ujar Mustipah yang mengenakan kerudung berwarna oranye.
"Laris manis," sambungnya sambil tersenyum.
Selama tiga hari tersebut, lanjutnya, nasi pecel menjadi menu andalan yang selalu dipesan oleh pembeli.
"Saya umumnya jualan nasi pecel sayuran. Ini yang ditanyakan terus sama pembeli," jelas Mustipah.
Biasanya, kata Mustipah, dirinya berdagang di kawasan Pejompongan, Bendungan Hilir, Jakarta Pusat.
"Tapi yang selalu laris manis ya di sini. Yang pada ziarah ke sini pada sarapan nasi pecel sama saya," imbuh Mustipah.
"Alhamdulillah habis terus kalau nasi pecel," lanjutnya.
Untuk satu porsi nasi pecel yang dijual Mustipah, seharga Rp 8 ribu.
"Delapan ribu sudah pakai sayuran, bumbu kacang sama gorengan," kata Mustipah.
"Kalau pakai ayam, tambah sepuluh ribu saja," sambungnya, sembari menunjukkan kesepuluh jemari.
Dalam sehari, Mustipah mengaku berhasil mengantongi minimal sekitar Rp 150 ribu.
"Alhamdulillah seratus lima puluh ribu bisa dapat. Bersyukur saya jelang ramadan ramai yang beli dagangan saya," ucap Mustipah sembari mengelus dada.
Dia pun berharap, selama bulan ramadan nanti dirinya bisa mendapat pembeli nasi pecel yang lebih banyak.
"Semoga bulan puasa nanti banyak berkah ya, amin," pungkasnya.
Jual Nasi Pecel di TPU Karet Tengsin, Mustipah: Laris Manis camera iphone 8 plus apk | |
2 Likes | 2 Dislikes |
564 views views | 107K followers |
News & Politics | Upload TimePublished on 4 May 2019 |
Không có nhận xét nào:
Đăng nhận xét